Kamis, 11 September 2014

PENDIDIKAN KITA HARI INI



Sepuluh tahun hampir berlalu kepemimpinan SBY-BUDIONO menjadi pemimpin di pelosok negri ini. Tapi kesejahatraan sosial rakyat pekerja hari ini masih jauh dari harapan yang diinginkan terutama pada anak-anak rakyat pekerja, dimana dalam dunia pendidikan mulai dari masa colonial belanda, pendidikan mulai dibuka oleh vande venter melalui politik etis tidak pernah terbuka secara demokratik sampai sekarang.
Pendidikan hari inipun masih jauh dari harapan anak-anak rakyat pekerja, karena pendidikan hari ini penuh dengan diskriminasi, kriminalisasi dan kalasipikasi. Masih banyaknya anak-anak disaentero negeri ini yang belum menyentuh dunia pendidikan dan bertambahnya angka putus sekolah dari tahun ketahun adalah sebuah bukti bahwa pendidikan sampai hari ini gagal dalam mencerdaskan anak bangsa seperti apa yang dicantumkan dalam pembukaan UUD  1945 yang menyatakan mencerdaskan anak bangsa, belum lagi baru-baru ini banyaknya para siswa yang tidak lulus dalam ujian nasional yang dilaksanakan pada tanggal 5 April 2010 selama 4 hari yang dilaksanakan secara serentak dimana angka ketidak lulusan sekitar 60%. (Koran rakyat)
Kepemimpinan rezim SBY-DUDIONO telah terbukti gagal dalam mencerdaskan anak bangsa. Rezim hari ini menjadikan pendidikan sebagai pencucian tangan para kapitalisme terutama kapitalisme pendidikan, dengan menjadikan pendidikan menjadi pasar. Misalkan menjual buku, membayar uang ujian, membayar uang pangkal, photo copi yang segarusnya ditanggung oleh pihak sekolah dan sejinisnya.
Kurikulum-kurikulum yang diatur dalam pendidikan serta kebijakan yang lahir selalunya tidak pernah berpihak pada anak-anak rakyat pekerja. Dimana kebijakan tersebut selalunya berbau uang. Sehinga pendidikan hari ini selalunya penuh dengan uang contoh setiap siswa baru yang akan Baru memasuki sekolah baru harus membayar sikian ratus ribu atau lebih dari itu, atau saja dengan jutaan rupiah, tetapi biasanya berlaku pada sekolah mahal yang katanya sekolah unggulan.
Apakah benar sekolah unggulan benar-benar mencerdaskan, justru lahirnya sekolah unggulan menutup ruang keinginan tahuan anak-anak rakyat pekerja karena penuh dengan rupiah bagaimana dengan anak-anak miskin atau ekonominya rendah, padahal mereka juga punya hak untuk mengenyam dunia pendidikan dan cerdas. Selain sekolah mahal banyak juga sekolah yang murah, tapi dengan kemurahan sekolah tersebut perlu dipertanyakan apa berkualitas atau tidak. Buat apa sekolah murah kalao tidak berkualitas sama saja bohong.
Seharusnya pendidikan kita sangat-sangat bervisi kerakyatan, terjangkau secara ekonomis, ilmiah, dan demokratik. Tidak seperti pada masa sekarang ini yang penuh dengan pemerkosaan dan kebohongan terhadap para rakyat pekerja.
Inikah model pendidikan kita yang akan memanusiakan manusia. pendidikan hari ini telah dijadikan sebagai wadah hegemonisasi para kaum kapitalis agar kita turut dengan apa yang dilakukan melalui kurikulum-kurikulum yang telah diatur oleh mereka yang tak lepas dari kepentingan ekonomi dan politik kelas berkuasa. Banyaknya sekolah-sekolah diprivatisasi menjadi BUMS dan menetukan kebijakan secara individualistic sesuai dengan kepentingan para birokrasi sekolah. Dari kebijakan itu melahirkan sebuah ketidak adilan bagi rakyat pekerja penuh dengan deskriminalisasi.
Bagaimana merubah pola fikir menjadi siswa revolusioner dan progresif.
Masih banyaknya siswa dan siswi hari ini yang tidak sadar akan api penindasan dengan melahap manisnya penindasan tersebut, mulai dari jam 07.30 sampai pada jam pulang sekolah mereka disugukan mata pelajaran yang sangat-sangat sesuai dengan kepentingan pasar dan ekonomi, kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler dilancarkan baik disaat libur terlebih-lebih pada saat waktu sekolah berlangsung sampai selesai proses belajar alias pulang, masih disibukkan dengan berbagai tugas yang tak jelas dimana tugas tersebut yang akan mengatur mereka kepada sebuah kesibukan yang cukup luar biasa. Sehingga untuk melakukan atau mencari ilmu pengetahuan tambahan  tak ada karena telah disita oleh waktu yang mengikat siswa tersebut, sehingga membunuh karakter anak klas pekerja dan berwatak borjuis.
Sebuah organisasi sangat penting dalam kehidupan manusia dimana dan kapanpun mereka berada tergantung dari cara pandangnya memilih organisasi tersebut. Ketelitian sangat perlu kita perhatikan didalam mencari dan menentukan yang mana harus dipilih. Mengapa, karena kapitalisme pendidikan tak mau kalah dalam sebuah pertarungan face to face antara organisasi-organisasi kerakyatan lainnya seperti FKSP yang menajdi wadah pemersatu peserta didik hari ini dalam melewan dan menolak penindasan dalam sector study khususnya disekolah-sekolah. Banyaknya slogan anti kapitalisme bermunculan dipermukaan persada bumi ini membuat kapitalisme semakin berhati-hati dan lebih agresif membangun organisasi yang berwatak kaptalisme dengan tujuan menyaingi organisasi-organisasi kiri seperti FKSP. Organisasi yang mereka bangun, diberikan anggaran khusus dari pemerintah sesuai dengan apa kebutuhan organisasi tersebut, misalakan diberikan subsidi pertahun oleh pemerintah pada organisasi bangunan mereka dengan dalil orang-orang yang ada didalam organisasi tersebut dapat sejahtra dan tidak merasakan kekurangan serta lupa akan dari mana mereka mendapatkan sesuap nasi untuk bertahan hidup dan kepada siapa seharusnya mereka berkiblat.
Melalui organisasi-organisasi tersebut dijadikan sebagai alat oleh para borjuasi pendidikan untuk melancarkan dotrinisasi pada setiap anak yang masuk dalam oraganisasi tersebut misalkan organisasi pramuka jelas bagaimana watak para anak-anak Indonesia yang aktif dalam organisasi tersebut, kebanyakan dari mereka seakan bermimpi jadi tentara, polisi, sampai-sampai mereka bercita-cita ingin menjadi tentara atau polisi dan lain-lainnya. Organisasi tersebut bertujuan menciptakan kader-kader generasi borjuis untuk melanjutkan dan melanggengkan system penindasan yang telah mereka bangun.
Seorang siswa yang revolusioner dan progresif selalunya dapat memunculkan slogan-slogan anti kaptalisme pendidikan serta selalu mengangkat persoalan rakyat pekerja khususnya dalam sector pendidikan (sekolah), bukan skedar itu seorang siswa revolusioner juga dimana dan kapanpun harusnya berpropaganda dan melaksanakan tugasnya dalam proses penyadaran pada seluruh siswa yang ada dan mengajak mereka untuk berorganisasi dan berjuang melawan sang penindas hari ini dalam merebut haknya sebagai siswa. Sikap bermalas-malasan dalam melaksanakan tugas akan mempunyai dampak yang sangat buruk pada organisasi maupun pada kawan pelopor lainnya serta efek yang akan ditimbulkan adalah oraganisasi akan mengalami dekradasi yang seharusnya tidak terjadi, terkadang penyakit bermalas-malasan akan menurun pada kawan pelopor lainnya, ini yang tidak dinginkan oleh organisasi serta kawan-kawan pelopor lainnya.
Beberapa metode melakukan proses penyadaran :
1.      Kader Siswa revolusioner progresif yang telah berkumpul dalam satu komite seharusnya kreatif dalam melakukan propaganda. Misalkan dengan membangun kelompok belajar kecil pada klasnya masing.
2.      Aktif dalam kegiatan internal dan external sekolah dengan tujuan melakukan proses penyadaran dan pengorganisiran dalam kegiatan terserbut.
3.      Melancarkan agenda forum-forum diskusi demokratik disekolah masing-masing maupun diluar sekolah.   
4.      Membangun sekolah-sekolah bervisi kerakyatan (perkampungan study)
Proses penyadaran pada siswa telah berhasil dan mempunyai keinginan untuk berorganisasi dan bergabung, maka tugas selanjutnya adalah memberikan mereka pengetahuan yang seharusnya mereka harus tahu.
Banyaknya siswa siswi dipersada bumi ini  yang sadar akan penindasan dan mau berjuang maka arah pendidikan kita akan lebih baik dan lebih jelas.
 Pendidikan kita yang dibungkus rapat oleh kapitalisme dengan system yang tak merakyat membuat rakyat pekerja dan anak-anaknya semakin menderita dan tertindas. Tetapi semakin banyak pula siswa siswi yang sadar akan system penindasan hari ini yang tak jelas kemana arah dan tujuannya. Sebuah keniscayaan akan lahir bahwa kemenangan akan jatuh pada tangan rakyat pekerja.
Sebuah solusi yang kami tawarkan demi mencapai pendidikan yang sejatinya memanusiakan manusia :
1.      Penidikan yang ilmiah.
2.      Pendidikan demokratik.
3.      Pendidikan terjangkau pada rakat proletariat
4.      Dan bervisi kerakyataan.
dari keempat solusi tersebut sebuah keyakinan dalam tubuh dan arah perjuangan kami percaya bahwa akan tercapai sesuai dengan kontradiksi gerak zaman.
Salam pendidikan.

0 komentar:

Posting Komentar